Selasa, 16 November 2010

versi HEY ARNOLD

suka deh sama hey arnold karna sekarang lagi rindu,postingnya pake penuh foto-foto hey arnold and helga :)







aku suka deh tipe orang kaya helga :) karna dia gamau berurusan sama arnold padahal dia tergila gila sama arnold... <3

Senin, 08 November 2010

HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Di antara makhluk hidup, manusia memiliki derajat lebih tinggi. Ia memiliki sifat “ingin tahu“ yang berasal dari akal budinya. Kemampuan itu tidak dimiliki makhluk hidup lain (seperti hewan dan tumbuhan). Sifat keingintahuan manusia adalah ingin tahu lebih banyak akan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya. Sifat ini mendorong manusia untuk melakukan penelitian. Dengan penelitian tersebut, manusia dapat menjawab ketidaktahuan serta mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, sifat keingintahuan manusia semakin berkembang. Hal itu dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup disebut biologi atau ilmu hayat.
Mengapa kita perlu mempelajari ilmu biologi? Apa saja manfaat atau kegunaan kita mempelajari ilmu tersebut? Pelajarilah materi berikut ini dengan baik!
  1. ILMU BIOLOGI
Semua makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Di antara ciptaan-Nya, manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna karena diberi akal budi. Dengan akal budi, manusia senantiasa memiliki sifat ingin tahu sehingga terciptalah berbagai macam ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan, manusia mampu mengubah kehidupan dari zaman prasejarah primitif yang dikenal dengan zaman batu sampai sekarang ini menjadi zaman modern.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Contohnya, jika terjadi suatu peristiwa di suatu wilayah, misalnya peristiwa perang antara Irak – Amerika Serikat; terjadinya bencana gelombang pasang tsunami di Daerah Istimewa Aceh, maka hanya dalam hitungan menit, bahkan detik peristiwa tersebut dapat segera diketahui pihak di wilayah lain, walaupun dari jarak yang cukup jauh. Begitu juga dengan ilmu biologi yang telah mencapai perkembangan luar biasa karena telah mencapai pengetahuan substansi kehidupan sampai pada tingkat molekuler. Contoh manfaat ilmu biologi pada tingkat molekuler, yaitu peristiwa terjadinya bom Bali. Pada peristiwa itu pelaku peledakan ikut hancur bersama bomnya, maka satu-satunya cara untuk mengetahui identitas pelaku peledakan yaitu hanya dengan menggunakan tes DNA yang terdapat pada tingkat molekuler.
  1. Pengertian Ilmu
Jika manusia merasa lapar, upaya apakah yang akan dilakukan? Dorongan rasa lapar menyebabkan manusia berupaya mencari makanan, yaitu dengan mencoba-coba memakan tumbuhan atau hewan yang ada di sekitarnya. Usaha tersebut terkadang salah dan terkadang benar. Namun, akhirnya dari pengalaman tersebut manusia sudah mampu membedakan antara tumbuhan dan hewan  yang bisa dimakan maupun yang tidak bisa dimakan.
Sumber bahan makanan manusia antara lain berasal dari hewan, misalnya daging sapi, ayam, dan lain-lain. Semula manusia memakannya dengan olahan yang sederhana. Selanjutnya, sejalan dengan perkembangan pemikiran, manusia mulai mencari cara menjadikan makanannya lebih berkualitas, misalnya daging untuk bahan makanan diolah agar menjadi lebih baik kualitasnya, seperti agar lebih lunak, higienis, serta bebas dari kuman penyakit. Bagaimana syarat-syarat itu bisa terpenuhi? Akhirnya manusia menemukan gagasan, yaitu dengan cara menggoreng, merebus, membakar, atau dengan proses yang lain. Peristiwa tersebut merupakan contoh dari awal mula ditemukan ilmu, yaitu dengan cara berpikir sederhana dan dilakukan dengan cara mencoba-coba, sampai selanjutnya mendapatkan pengalaman yang menjadi dasar sebuah pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan zaman, pola pikir manusia semakin berkembang pula. Manusia mulai memikirkan tentang alam sekitar berdasarkan rasa keingintahuannya, dengan mengadakan pengamatan dan penyelidikan sehingga ilmu pengetahuan semakin berkembang dengan pesat. Hal ini saling terkait dengan kehidupan masyarakat yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Contohnya, penemuan varietas bibit unggul, kawin suntik pada sapi, kelapa hibrida, padi hasil mutasi buatan dari Batan, yaitu padi jenis Atomita yang berguna untuk meningkatkan produksi pangan bagi manusia. Akan tetapi, di sisi lain dengan adanya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti timbulnya pencemaran lingkungan.
Anda tentu sudah mengetahui bahwa ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan ilmiah. Bagaimana sifat atau ciri suatu ilmu pengetahuan? Suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu apabila memenuhi syarat atau ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Memiliki Objek Kajian
Suatu ilmu harus memiliki objek kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya. Bagaimana dengan objek kajian biologi?
  1. Memiliki Metode
Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapapun. Metode apakah yang digunakan untuk menemukan kebenaran secara ilmiah? Coba ingatlah kembali pelajaran tentang metode ilmiah yang Anda pelajari di SMP/MTs!
  1. Bersifat Sistematis
Dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang.
  1. Bersifat universal
Apakah yang dimaksud dengan universal? Coba Anda ingat kembali tentang materi reproduksi yang terjadi pada makhluk hidup! Reproduksi seksual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
  1. Bersifat Obyektif
Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi.
Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut hancur. Untuk mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara, yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya.
  1. Bersifat Analitis
Ingatlah kembali pelajaran IPA saat Anda belajar di SMP/MTs! Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut.
  1. Bersifat verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.
Coba Anda pikirkan, apakah suatu konsep yang diperoleh hanya dengan mengira-ngira atau menerka saja dan hasilnya berupa pendapat atau perkiraan dapat juga disebut sebagai ilmu?
  1. Objek Kajian Biologi
Sekarang Anda sudah memahami tentang ilmu pengetahuan beserta sifat-sifatnya. Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan. Ilmu biologi sering pula disebut ilmu hayat, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup. Ketika mempelajari biologi di SMP/MTs, tentu saja Anda sudah pernah melakukan pengamatan dan melaksanakan eksperimen. Semakin banyak objek yang Anda amati, semakin banyak pula yang dapat Anda eksperimenkan.
Objek kajian biologi meliputi manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme yang dapat dilihat dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan bantuan alat, misalnya mikroskop. Jika Anda mengamati dengan mata telanjang, kesan apa yang Anda peroleh dari suatu objek? Anda hanya dapat mengamati tentang warna, bentuk, wujud, serta ukuran objek. Apakah pengamatan tersebut sudah cukup untuk dalam suatu kegiatan ilmu pengetahuan? Tentu saja masih banyak yang harus kita ketahui tentang berbagai hal dari suatu objek,
seperti berat benda, rasa, bau, suhu, kasar halus, bunyi atau suara dan sifat lainnya, sehingga alat indra manusia memiliki keterbatasan untuk mengamatinya.
Jika Anda mengamati jasad renik atau melihat benda yang jaraknya sangat jauh, apakah Anda mampu mengamati dengan mata telanjang? Tentu saja tidak, Anda memerlukan alat bantu, seperti mikroskop atau teleskop
Seiring dengan berkembangnya bermacam-macam ilmu pengetahuan, biologi sebagai ilmu pengetahuan alam juga berkembang, sehingga objek kajian ilmu biologi semakin banyak. Para ilmuwan tidak sanggup lagi mempelajari secara mendalam seluruh kajian biologi sebagai satu objek studi yang akan dipelajari. Berdasarkan hal itu, maka ilmu biologi memiliki cabang ilmu spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu mendalami salah satu cabang ilmu. Ibarat pohon, ilmu biologi memiliki cabang-cabang seperti berikut.
Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup
Agronomi : Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya Andrologi : Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria Algologi : Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang Botani : Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan Bakteriologi : Ilmu yang mempelajari tentang bakteri Biologi molekuler : Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul Bioteknologi : Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan Embriologi : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio Entomologi : Ilmu yang mempelajari tentang serangga Evolusi : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit Eugenetika : Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat Endokrinologi : Ilmu yang mempelajari tentang hormon Enzimologi : Ilmu yang mempelajari tentang enzim Fisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi kerja) organ tubuh Fisioterapi : Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot Farmakologi : Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan Genetika : Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat Histologi : Ilmu yang mempelajari tentang jaringan Higiene : Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup Imunologi : Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh Ichtiologi : Ilmu yang mempelajari tentang ikan Karsinologi : Ilmu yang mempelajari tentang crustacea Klimatologi : Ilmu yang mempelajari tentang iklim Limnologi : Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir Mikrobiologi : Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme Malakologi : Ilmu yang mempelajari tentang moluska Morfologi : Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme Mikologi : Ilmu yang mempelajari tentang jamur Organologi : Ilmu yang mempelajari tentang organ Onthogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa Ornitologi : Ilmu yang mempelajari tentang burung Phylogeni : Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk
hidup Patologi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruh- nya bagi manusia Palaentologi : Ilmu yang mempelajari tentang fosil Parasitologi : Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit Protozoologi : Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa Sanitasi : Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan Sitologi : Ilmu yang mempelajari tentang sel Taksonomi : Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup Teratologi : Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan Virologi : Ilmu yang mempelajari tentang virus Zoologi : Ilmu yang mempelajari tentang hewan.
3. Metode Dalam Ilmu Biologi
Pernahkah Anda berpikir, mengapa para ilmuwan bisa menemukan teori atau hukum dalam ilmu pengetahuan? Sebenarnya, mereka bukan orang-orang yang super, tetapi mereka memiliki kelebihan dalam hal ketekunan, kerajinan, serta tidak mudah merasa putus asa. Keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan saja, tetapi harus didukung dengan kerja keras dan ketekunan sehingga dapat diperoleh suatu keberhasilan.
Para ilmuwan tersebut bekerja secara sistematis, tekun, teliti, dan disiplin. Metode apakah yang digunakan para ilmuwan tersebut? Coba ingat kembali langkah-langkah metode ilmiah yang telah Anda pelajari di SMP/MTs! Langkah-langkah metode ilmiah yang digunakan ilmuwan sehingga berhasil menemukan suatu ilmu adalah sebagai berikut.
a. Menemukan dan merumuskan masalah. b. Merumuskan hipotesis (menyusun dugaan sementara). c. Merancang eksperimen untuk merancang hipotesis. d. Melakukan percobaan. e. Mengadakan observasi atau pengumpulan data. f. Menarik kesimpulan. g. Menguji kesimpulan dengan eksperimen lain. h. Merumuskan hukum, konsep, atau prinsip.
Bagaimana cara mempelajari ilmu biologi? Apakah Anda harus belajar harus dengan pendekatan fakta, yaitu dengan cara menghafalkan nama, definisi, dan gambar? Apakah dengan cara hafalan, data-data tersebut mudah untuk diingat? Daya ingat setiap orang terbatas, sehingga hafalan tersebut mudah untuk dilupakan. Bagaimana jika belajar dengan pendekatan konsep? Pendekatan secara konsep merupakan pendekatan dua fakta atau lebih yang membentuk satu pengertian. Cara belajar seperti ini masih kurang baik, karena masih banyak fakta dan Anda masih lebih banyak bertindak pasif dan belum berupaya sendiri.
Kegiatan untuk mempelajari biologi sebaiknya dengan melakukan pendekatan proses karena Anda akan mendapatkan fakta atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan dapat bertahan dalam waktu yang lama dan dapat membentuk sikap serta keterampilan ilmiah, seperti yang dilakukan ilmuwan terdahulu. Contohnya, Mendel dalam menemukan ilmu pengetahuan. Apabila Anda belajar dengan melakukan keterampilan proses, yaitu meliputi kegiatan observasi, menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda akan ‘menemukan’ ilmu itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah belajar dengan pendekatan proses.
  1. Mengobservasi
Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui indra, maka Anda akan belajar dengan mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian. Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita. Dengan mata, kita bisa melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman kita bisa merasakan macam-macam bau.
Dalam mempelajari biologi, kegiatan observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi dapat berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.
  1. Menggolongkan
Untuk memudahkan cara mempelajari suatu objek, maka kita lakukan penggolongan suatu objek itu. Jika kita melakukan kegiatan untuk menggolongkan makhluk hidup, maka hasilnya dapat berupa bagan. Contoh: Jika Anda diminta membuat penggolongan tanaman kembang merak, kembang sepatu, rumput, palem maka contoh hasilnya bagan sebagai berikut.
  1. Menafsirkan
Menafsirkan artinya memberikan arti terhadap suatu kejadian berdasarkan kejadian lainnya. Ketika menafsirkan suatu data, hendaknya kita menggunakan acuan atau patokan.
Contoh: Suatu hari Anda menanam 10 tanaman cabai di halaman rumah. Tanaman cabai itu tumbuh dengan subur. Karena beberapa hari kurang perawatan, akhirnya 5 tanaman cabai mati. Contoh penafsirannya, ada penurunan jumlah populasi tanaman cabai sebesar 5 10
Biji berkeping satu Biji berkeping dua × 100% = 50%. Penurunan populasi ini mungkin disebabkan oleh pengaruh cuaca, kekurangan air, suhu, atau kelembapan udara.
  1. Memperkirakan
Kegiatan memperkirakan bukan berarti meramalkan, tetapi membuat perkiraan berdasarkan pada kejadian sebelumnya atau hukum-hukum yang berlaku. Contoh: Anda mengamati pertumbuhan tanaman cabai. Pada hari ke-5 tingginya 4 cm, pada hari ke-10 tingginya 6 cm, hari ke-15 tingginya 8 cm, dan pada hari ke-20 tingginya 10 cm. Jika dibuat menjadi sebuah grafik,
  1. Mengajukan Pertanyaan
Seringkah Anda memiliki naluri ‘ingin tahu’ untuk mengetahui suatu permasalahan? Untuk menemukan suatu permasalahan, Anda harus dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa, dan siapa terhadap suatu objek. Contohnya, suatu saat Anda mengamati tanaman cabai di sekitar rumah. Tanaman cabai tersebut sepertinya terlihat akan mati karena banyak daun yang mulai layu dan menguning, serta banyak bunga yang berguguran. Selanjutnya, tentu akan timbul pertanyaan untuk mengetahui permasalahan tersebut. Bagaimana ciri tanaman cabai yang subur dan tanaman cabai yang tidak subur? Adakah ciri-ciri ketidaksuburan pada tanaman cabai yang Anda amati? Pada bagian mana tanaman itu terganggu? Mengapa tanaman cabai menjadi tidak subur?
Semua pertanyaan itu perlu dicari jawabannya. Di antara pertanyaan itu, ada yang bisa dijawab dan ada yang belum bisa dijawab. Pertanyaan yang belum terjawab merupakan permasalahan yang harus dicari jawabannya, misalnya dengan cara membaca laporan-laporan dari penemuan sebelumnya atau bisa juga dengan cara lain.
  1. Mengidentifikasi Variabel
Tentu Anda mengetahui bahwa pertumbuhan tanaman cabai membutuhkan tanah sebagai tempat tumbuhnya yang ditunjang dengan pupuk, air, pH, cahaya, suhu, serta udara. Faktor-faktor pendukung itulah yang dimaksud dengan variabel. Jadi, variabel merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah.
Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Pada contoh tersebut, tanah sebagai variabel bebas karena akan diteliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Variabel bebas adalah faktor yang dapat dibuat bervariasi. Adapun faktor seperti cahaya, suhu, pH, air, udara, dan pupuk merupakan variabel kontrol, yaitu faktor lain yang ikut berpengaruh dan dibuat sama serta terkendali, sedangkan pertumbuhan tanaman cabai sebagai variabel terikat, yaitu faktor yang muncul akibat variabel bebas.
  1. Cara Permecahan Masalah Dalam Biologi
Jika Anda sudah mempelajari biologi dengan cara melakukan pendekatan proses, maka langkah selanjutnya adalah melakukan eksperimen. Eksperimen merupakan kegiatan melalui tata cara tertentu yang biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau menemukan jawaban terhadap suatu masalah. Samakah cara yang dilakukan para ilmuwan untuk memecahkan suatu masalah? Ada beberapa indikator/petunjuk untuk menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran biologi. Apa saja indikator tersebut?
Beberapa indikator yang dipakai untuk memecahan masalah adalah sebagai berikut.
  1. Merumuskan Masalah
Dari hasil suatu pengamatan akan timbul suatu permasalahan. Selanjutnya masalah itu dirumuskan, kemudian akan diperoleh fakta yang berkaitan dengan masalah yang akan dihadapi.
Contoh: Anda ingin mencoba memberikan pupuk kompos terhadap tanaman cabai. Perubahan kondisi yang akan diteliti adalah pertumbuhan tanaman cabai, yaitu tentang perubahan tinggi tanaman serta besar daunnya dibandingkan dengan tanaman cabai yang tidak diberi pupuk. Selanjutnya, Anda dapat merumuskan suatu masalah, misalnya adakah pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman cabai? Dari permasalahan ini kemudian disusun hipotesis/dugaan sementara.
  1. Menguji Hipotesis
Setelah menyusun jawaban sementara, misalnya bahwa pupuk kompos berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai, selanjutnya hipotesis itu diuji dengan melakukan eksperimen melalui tahap-tahap berikut.
  1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini dilakukan sebelum melakukan eksperimen, yaitu dengan merencanakan dan mempersiapkan alat serta bahan terlebih dahulu. Semua peralatan yang dibutuhkan hendaknya didaftar, jangan sampai ada yang terlupakan atau tidak tersedia saat diperlukan. Misalnya untuk contoh di atas, maka alat dan bahan yang diperlukan adalah biji tanaman cabai, pot, tanah, pupuk kompos, air, penggaris/meteran, pensil, kertas, sekam, cetok, timbangan, dan sendok.
  1. Pelaksanan Eksperimen
Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua kondisi yang sama terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada pelaksanaan eksperimen hendaknya memperhatikan hal-hal berikut.
  1. Taraf Perlakuan
Kegiatan pada taraf perlakuan adalah menentukan dan mengontrol variabel. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
Misalnya, sesuatu yang akan dicobakan, yaitu pupuk disebut sebagai variabel bebas, kemudian diberikan taraf perlakuannya, yaitu dengan memberikan pupuk dengan dosis yang berbeda-beda. Antara dosis pertama dengan dosis berikutnya sebaiknya meningkat secara tetap. Misalnya, perlakuan pertama dosisnya 1, perlakuan kedua dosisnya 2, perlakuan ketiga dosisnya 3, dan seterusnya. Setiap tingkatan dosisnya naik 1 kali.
  1. Pengendalian Faktor Lain
Jika dalam suatu eksperimen akan dibuktikan pengaruh pupuk, maka pengaruh faktor lain harus dikendalikan, yaitu dengan cara memberikan faktor (variabel) pada semua kelompok perlakuan yang sama. Misalnya, pemberian air, besarnya pot, banyak tanah, jenis cabai, cahaya matahari, frekuensi pemupukan semuanya harus diperlakukan sama. Variabel ini dinamakan variabel tak bebas atau variabel terkendali.
  1. Pengulangan
Sebaiknya dalam melaksanakan perlakuan eksperimen tidak hanya terhadap satu individu atau satu kelompok saja sebab sangat riskan karena data yang diperoleh bisa mengalami kesalahan yang tidak disengaja. Selain itu, satu individu/satu kelompok saja tidak bisa mewakili seluruh populasi.
Misalnya, jumlah setiap perlakuan ada 3 individu, berarti dalam eksperimen tersebut ada 6 perlakuan akan diulang sebanyak 3 kali sehingga untuk semua perlakuan terdapat 18 individu. Jadi, besarnya sampel (jumlah individu/ kelompok yang diberi perlakuan) seluruhnya adalah 18 individu. Semakin banyak ulangannya, berarti sampel juga semakin besar, sehingga hasilnya semakin sahih/mendekati kebenaran. Seperti terlihat pada contoh pemberian pupuk pada tanaman cabai. Pada percobaan 3 tanaman cabai diberikan pupuk kompos dengan dosis yang berbeda-beda
  1. Pengukuran
Agar diperoleh data yang kuantitatif dan akurat, sebaiknya dilakukan pengukuran. Misalnya, untuk mengukur tinggi tanaman cabai, panjang batang, dan lebar daunnya dengan menggunakan meteran/mistar.
  1. Observasi Dalam Ekserimen
Maksud observasi dalam eksperimen adalah mengamati dengan teliti perubahan atau gejala yang terjadi ketika melakukan percobaan dengan maksud mengumpulkan data yang lebih banyak.
Contoh: Percobaan yang dilakukan pada contoh pengulangan tersebut di atas diketahui ternyata tanaman cabai mempunyai ketinggian yang berbedabeda walaupun diberikan pupuk yang sama
  1. Menjawab Masalah
Dari masalah yang akan dijawab, melalui kegiatan eksperimen dicari dan ditemukan  jawabannya berdasarkan analisis data yang diperoleh dalam eksperimen, kemudian didiskusikan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mencari rata-rata dari semua data yang diperoleh atau diubah ke dalam persen kemudian dibuat grafik. Hasil rata-rata itu kemudian ditafsirkan dan dijadikan pijakan untuk membuat kesimpulan.
  1. Menguji Jawaban
Tahap ini dilakukan untuk meyakinkan kebenaran suatu jawaban. Pengujian sekali lagi perlu dilakukan melalui percobaan seperti contoh di depan. Pengujian ini dilakukan dengan kondisi dan perlakuan yang sama seperti semula. Contoh dilakukan percobaan pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai dengan perlakuan pada sejumlah individu yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak pemberian pupuk, semakin banyak memberikan hasil yang paling baik dari sampel yang dicobakan.
  1. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil dari eksperimen. Kemungkinan kesimpulan pertama, hipotesis ditolak jika dugaan sementara tidak sesuai dengan hasil eksperimen. Apabila hipotesis diterima, berarti dugaan sementara sesuai dengan hasil eksperimen. Manakah hasil eksperimen yang baik, jika hipotesis ditolak atau diterima? Semua hasil eksperimen dikatakan baik jika dilakukan dengan prosedur secara ilmiah, contoh dari hasil percobaan terhadap pemberian pupuk diketahui pemberian pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai.

Rabu, 06 Oktober 2010

Menanam Sayur Organik di Rumah (Oleh Eka Alam Sari)

Pertanian Organik (PO) bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang, sistem nilai, sikap dan keyakinan hidup. PO memandang alam secara menyeluruh, komponennya saling tergantung dan menghidupi, dimana manusia juga adalah bagian di dalamnya. Sistem nilai PO mendasarkan pada prinsip-prinsip hukum alam. PO juga mengajak petani dan manusia umumnya untuk arif dan kreatif dalam mengelola alam yang tercermin dalam sikap dan keyakinannya. PO juga tidak menolak penggunaan teknologi modern di dalam praktek budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras dengan prinsip PO, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam, keseimbangan ekosistem, keanekaragaman varietas, kemandirian dan kekhasan lokal. Maka, baik kearifan tradisional dan teknologi modern yang tunduk pada prinsip alam, keduanya mendapat tempat dalam PO.

Saya juga tertarik ingin pada PO, tapi untuk bertanam tidak punya lahan. Alangkah senangnya kalau bisa punya beberapa jenis sayur saja di rumah.  Lagipula menurut saya asyik, kalau di halaman kita ada tumbuhan buncis, tomat. Pasti enggak kalah menarik dari menanam bunga dan anturium. Kebayang senangnya kalau memetik sayur dari kebun sendiri. Lahan terbatas di perumahan BTN pun bisa kok. Kita toh bukan mau buka kebun besar-besaran, he he he. Cukup untuk konsumsi sendiri.
Waktu rumah BTN saya di Bekasi belum ditempati, Om saya malah sempat menanami halaman depan rumah yang luasnya cuma dua kali tujuh meter dengan singkong dan jagung.
Pertengahan 2008 takdir membawa saya bertemu dengan dua wanita tangguh yang telah berkecimpung di pendidikan lingkungan hidup dan fasilitator pertanian organik. Namanya Novita dan Isni. Mereka sarjana pertanian pula :) Tulisan saya yang belum sempurna di sini hasil bincang-bincang dengan cewek-cewek petualang nan ramah ini.

Anda juga tertarik menanam sayur organik di pekarangan rumah? Menurut Novi &  Isni Wahyuningsih, ada beberapa jenis sayuran yang bisa Anda coba tanam sendiri di rumah. Artinya tidak rewel dan tidak perlu udara dingin. Namun agar sayur organik Anda lebih terasa manis, sehat dan subur, satu hal perlu Anda luangkan. Yaitu waktu dan perhatian Anda. Rawatlah dengan penuh cinta, sayang dan kesabaran. Organik itu tidak instan, organik itu memahami pihak lain, organik itu penuh kasih. Tanaman yang dirawat dengan kasih sayang akan berbeda hasilnya dengan tanaman yang dibiarkan tumbuh begitu saja. Coba, yuk! Pertama, buat bedengan sebagai ‘rumah’ tanaman kita. Ukuran misalnya satu meter kali sepuluh meter, tinggi 20 sentimeter.  Campur/aduk tanah dengan pupuk kandang dan kompos sampai rata. Beri sekam, (Pupuk & tanah kompos organik bisa dibeli di pedagang tanaman kaki lima/toko pertanian). Kalau kurang unsur N beri air seni (Misal air kencing kelinci). Katanya, dengan pupuk dari kotoran kambing, rasa tanaman akan lebih manis.
Jenis tanaman yang bisa Anda coba antara lain:
  1. Buncis: Buat lubang-lubang untuk menaruh biji buncis. Jarak tanam 20 cm. Siapkan ajir (Bambu) 1,5 meter untuk rambatannya. Perbanyakan kacang buncis adalah dengan benih yang langsung di tanam dalam lubang-lubang bedengan. Sebelumnya, tanah digemburkan dulu sambil dicampur dengan pupuk kandang atau kompos (Bisa dibeli di penjual tanaman kaki lima terdekat) . Minggu ke empat setelah ditanam, buncis mulai berbunga. Seterusnya tiap meninggi, harap rajin diikat dengan tali rafia. Untuk membuat benih yang berkualitas baik, buncis diseleksi dan kemudian dibiarkan sampai matang di pohon.
Pemeliharaan lain adalah menjaga tanah tetap subur dan agar buncis tidak dimakan ulat. Jangan disemprot ya, ambil hama dengan tangan (Berani enggak, hayo).
  1. Bayam: Ini coba saja dengan menanam bayam yang Anda beli di pasar. Atau bisa beli bibitnya di toko pertanian.  Benih tebar langsung.
  2. Tomat (Kini sudah ada varietas unggul khusus dataran rendah dan tahan penyakit, cari di toko pertanian terdekat). Jangan lupa beri ajir/lanjaran tempat merambat. Tunas samping rajin dibuang. Bunga yang telah mekar diketuk perlahan menjelang sing hari untuk membantu penyerbukan (Jika jarang serangga/kupu). Kekurangan air dan unsur Ca bis amenyebabkan buah busuk.
  3. Cabe. Ini juga mudah, tinggal sebar saja namun sebaiknya diberi jarak juga. Suhu terlalu tinggi/curah hujan tinggi bunga & buah rontok. Perlu tanah subur dan drainase yang baik.
  4. Kacang Panjang. Perlu cahaya matahari penuh, tanah subur. Tiga minggu setelah tanam, pasang ajir antara 2 tanaman. Empaty lanjaran diikat jadi satu dengan tali. Selama pertumbuhan lakukan pemotongan pucuk tanaman untuk merangsang tunas baru.

Minggu, 26 September 2010

Terapi Modern Biologi:Nuklir Biologi

  Terapi Biologi adalah pengobatan dengan cara menggunakan dan merangsang reaksi antibodi tubuh untuk melawan kanker, serta untuk menghambat dan mematikan sel tumor. Tujuan dari Terapi Biologi yang paling utama adalah membuat agar organ tubuh dapat melawan kanker secara alamiah, dan memulihkan keseimbangan tubuh bagian dalam. Pengobatan yang paling banyak dipakai sekarang ini adalah Imun Terapi. Imun Terapi yang dilakukan di pusat penelitian kami termasuk:  non-specificity immunity intensifier, infusi beberapa macam lymphokine, anitbodi anti tumor, adoptive cellular immunotherapy atau non adoptive cellular immunotheraphy dan tumor vaksin.

Senin, 13 September 2010

TEKNOLOGI BIOLOGI

1. Hemodialisis - Teknologi untuk Gagal Ginjal

PENJELASAN !! 
Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal ginjal, bila jiwa telah terancam oleh gagal ginjal.

Tujuan : mengambil/mengeluarkan cairan yg. Berlebihan dan sisa metabolisme yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal.

Prinsip : darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi permeabel  ginjal artifisial transfer toksin dan cairan : air, molekul kecil menembus dinding, molekul besar (protein) tidak.

Mekanisme transport solute :
a. Difusi : – kecepatan difusi tergantung pada : besar pori, luas dan tebal membran: temperatur larutan, beda konsentrasi solut, dan berat molekul.
b. Ultrafiltrasi : air dengan tekanan hidrostatik/osmotik didorong menembus membran kesatu arah, membawa bahan terlarut.
 

 2.  Radioterapi - Teknologi untuk Kanker Paru Paru

PENJELASAN !!
Radioterapi adalah sebuah teknik terapi bagi para penderita kanker yang cukup populer. Radioterapi telah mengalami teknik radiasi yang berkembang dari sejak pertama kali diperkenalkan sampai saat ini.

Kegunaan radioterapi adalah sebagai berikut:
• Mengobati : banyak kanker yang dapat disembuhkan dengan radioterapi, baik dengan atau tanpa dikombinasikan dengan pengobatan lain seperti pembedahan dan kemoterapi.
• Mengontrol : Jika tidak memungkinkan lagi adanya penyembuhan, radioterapi berguna untuk mengontrol pertumbuhan sel kanker dengan membuat sel kanker menjadi lebih kecil dan berhenti menyebar
• Mengurangi gejala : Selain untuk mengontrol kanker, radioterapi dapat mengurangi gejala yang biasa timbul pada penderita kanker seperti rasa nyeri dan juga membuat hidup penderita lebih nyaman.



3.  Scanning Laser Hair Removal System - Teknologi untuk Kulit Kepala Bermasalah

PENJELASAN !!
Laser hair removal bekerja dengan mengirimkan sinar laser ke folikel rambut dengan energi yang cukup untuk menghancurkan akar, tanpa mempengaruhi daerah sekitarnya. Bekerja pada kulit kepala yang bermasalah. Dapat digunakan dengan mudah, nyaman dan tanpa rasa sakit. Alat ini memperlakukan rambut yang tidak diinginkan dalam privasi rumah Anda sendiri dan pada waktu yang sesuai dengan Anda.



 4. Test Pack Hepatitis - Teknologi untuk Pendeteksi Hepatitis

PENJELASAN !!
Selama ini orang hanya tahu untuk mendeteksi penyakit hepatitis melalui tes darah di laboratorium yang tentu saja harganya sangat mahal. Karenanya banyak orang yang tidak pernah melakukan pemeriksaan. Diharapkan dengan adanya alat tes hepatitis yang cepat dan murah, seseorang bisa mendapatkan perawatan lebih awal. Harga alat ini berkisar Rp 5.000-Rp 10.000 per test pack. Tapi alat ini baru dijual di wilayah Lombok NTB belum menyebar ke seluruh Indonesia.

http://mutiarafebrybudiman.blogspot.com/2010/03/biologi-teknologi-dalam-sistem-eksresi.html

Minggu, 05 September 2010

hewan dinosaurus paling lama hidup


KOMPAS.com — Berdasarkan teori paling kuat yang diterima saat ini, kepunahan dinosaurus terjadi secara massal akibat tumbukan benda angkasa raksasa ke Bumi. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar 65 juta tahun lalu.
Namun, kemungkinan tidak semua spesies punah saat itu. Sampai 500.000 tahun kemudian ternyata masih ada yang bertahan hidup. Misalnya, Hadrosaurus, jenis dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan yang khas dengan moncong seperti paruh burung.
Reptil raksasa yang diperkirakan memiliki panjang tubuh dua belas meter itu hidup di wilayah yang sekarang merupakan antara Colorado dan New Mexico. Fosil tulang Hadrosaurus yang ditemukan 80 tahun lalu ternyata berumur 64,5 juta tahun dari hasil pengukuran akurat menggunakan teknik radioaktif dan magnetik.
Kesimpulan ini dilaporkan Jim Fassett dari Badan Survei Geologi AS (USGS) dalam jurnal Paleontologica Electronica edisi teranyar. Namun, masih ada yang menyangsikan temuan tersebut mengingat umur Hadrosaurus telah diperdebatkan selama delapan dekade.
"Ini kesimpulan yang kontroversial dan banyak paleontolog akan skeptis. Namun, kita semua tahu bahwa buaya bertahan hidup, jadi kemungkinan ada jenis dinosaurus tertentu yang bertahan hidup tidak mustahil," ujar David Polly, editor jurnal ilmiah yang memublikasikannya.

Senin, 30 Agustus 2010

apakah jenis plastik yang kita gunakan aman?

KENALI SIMBOL JENIS PLASTIK
AGAR TERBEBAS DARI BAHAYA !!!
Menurut badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) , Depkes RI dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) jika kita menggunakan jenis plastik yang tidak tepat sebagai tempat menyimpan makanan atau minuman yang kita konsumsi dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan beberapa dampak berikut : gangguan fungsi hati, ginjal,
dan bahkan berpotensi terhadap timbulnya kanker.
Oleh sebab itu kenalilah simbol – simbol jenis plastik agar kita terhindar dari bahaya yang timbul sebagai akibat penggunaan plastik sebagai kemasan atau wadah makanan / minuman yang kita konsumsi. Pabrik makanan atau minuman yang baik biasanya mencantumkan simbol – simbol berikut pada bagian bawah botol plastik atau kemasan plastik yang digunakan.
1. PET ( Polyethylene terephthalate ) memiliki karakteristik jernih /
transparan dan biasanya digunakan untuk botol air mineral atau juice.
Direkomendasikan hanya untuk sekali pakai ( jangan dipakai berulang-
ulang atau dipakai untuk air panas ). Untuk gallon atau botol minuman
yang sudah lama atau baret-baret, segera dibuang.

2. HDPE ( High density polyethylene ) memiliki warna putih susu, biasa
dipakai untuk botol susu. Direkomendasikan hanya untuk sekali pakai.

3. V atau PVC ( Polyvinylchloride ) adalah jenis plastik yang bersifat
nonhumanbody degradable ( tidak terurai oleh tubuh manusia ). Biasa
digunakan untuk kantung plastic / pembungkus. Kandungan DEHA
( Diethylhexiladipate ) dari PVC dapat masuk ke makanan berminyak yang
masih panas. Direkomendasikan jangan dipakai sebagai pembungkus
makanan, apalagi yang masih panas. PVC berpotensi terhadap gangguan
fungsi ginjal, dan hati . 

4. LDPE ( Low density polyethylene ) biasa dipakai sebagai tempat
menyimpan makanan atau minuman pada saat bepergian atau lembur di
kantor. Direkomendasikan sangat baik untuk menyimpan makanan
atau minuman.

5. PP ( Polyprophylene ) adalah pilihan terbaik untuk jenis plastik sebagai
botol susu atau tempat menyimpan makanan atau mnuman. Karakteristik
botol transparan tapi tidak jernih atau berawan.

6. PS ( Polystyrene ) jenis plastik ini berwarna putih seperti busa dan biasa
dipakai sebagai tempat makanan siap saji / sekali pakai dan buah-buahan.
Styrine yang terkandung pada styropoam dapat bocor ke dalam makanan
serta berpotensi membahayakan otak, dan sistem saraf . Sebaiknya
hindari penggunaan jenis plastik sebagai wadah makanan.

7. Other biasanya jenis plastic Polycarbonate yang biasa digunakan pada
botol minuman olahragawan. Polycarbonate bisa mengeluarkan
Bispherol A ke dalam makanan / minuman dan berpotensi terhadap
gangguan fungsi hormone pada tubuh. 

Demikian informasi tentang jenis-jenis plastik yang digunakan pada wadah makanan / minuman, dan tetaplah WAT ( Waspada Amati dan Teliti ) jenis – jenis plastik yang kita gunakan.